Listen Qur'an

Listen to Quran

Assalamu'alaikum

Jumat, 20 November 2009

KISAH TENTANG WORTEL,TELUR DAN BIJI KOPI


KISAH TENTANG WORTEL,TELUR DAN BIJI KOPI Panaskan 3 buah panci berisi air diatas api Pada panci yang pertama, masukkan beberapa buah wortel Pada panci yang kedua, masukkan beberapa buah telur Pada panci yang ketiga, masukkan beberapa biji kopi yang sudah dihaluskan menjadi bubuk kopi Panaskan ketiga panci tersebut selama 15 menit Keluarkan isi dari ketiga panci tersebut Wortel yang sebelumnya keras, sekarang berubah jadi empuk Telur yang sebelumnya lunak di bagian dalamnya, sekarang menjadi keras Bubuk kopi sudah menghilang Tapi, air panas sudah berubah warnanya dan mempunyai bau kopi yang sangat harum Sekarang pikirkan tentang Pekerjaan Pekerjaan itu tidak selamanya mudah Pekerjaan itu tidak selamanya nyaman Bahkan kadang-kadang pekerjaan menjadi sangat susah Keadaan tidak berubah seperti yang kita inginkan Orang-orang tidak memperlakukan kita seperti yang kita harapkan Kita bekerja sangat keras, tapi tidak mendapatkan hasil yang memuaskan Apa yang terjadi pada saat kita menghadapi kesulitan? Sekarang pikirkan tentang ketiga panci itu? Air yang mendidih bagaikan masalah di pekerjaan kita Kita dapat menjadi seperti wortel, kita maju dengan kuat dan tegas
Tapi kita keluar dengan lemah dan lunak Kita menjadi sangat lelah, kita kehilangan harapan, kita menyerah Hilanglah semangat juang di diri kita Jangan mau menjadi wortel!!! Kita dapat menjadi seperti telur Kita memulai dengan hati yang tulus dan sensitif Kita berakhir dengan sangat egois dan cuek Kita membenci orang lain, kita membenci diri kita sendiri Tidak ada lagi kehangatan di diri kita Jangan mau menjadi telur!!! Kita dapat menjadi Bubuk Kopi Air tidak mengubah bubuk kopi Bubuk kopi yang mengubah air Air menjadi berubah karena adanya bubuk kopi Lihatlah, Ciumlah, Minumlah Makin PANAS airnya, makin ENAK rasanya. Kita dapat menjadi Bubuk Kopi membuat sesuatu Kita yang baik dari tantangan yang kita hadapi Kita belajar hal-hal baru Kita mempunyai pengetahuan baru, ilmu baru dan skill baru Kita tumbuh bersama pengalaman Kita membuat dunia di sekeliling kita menjadi LEBIH BAIK Untuk berhasil, kita harus coba …. dan coba lagi Kita harus percaya pada apa yang kita kerjakan. Kita tidak boleh menyerah, kita harus sabar. Kita harus tetap bersemangat Masalah dan kesulitan memberi kesempatan kepada kita untuk menjadi lebih kuat… dan lebih baik… dan lebih mampu. Jadi, kita akan menjadi apa? Menjadi seperti wortel… atau telur… atau biji kopi? Jadilah seperti BIJI KOPI

Hukuman...(Half Full Half Empty)


SURAT elektronik (e-mail) yang diterima dari seorang kolega di Malaysia mengisahkan peristiwa yang memilukan hati. Dikisahkan sepasang suami istri bekerja meninggalkan anaknya yang berusia tiga tahun bernama Ita, bersama sang pembantu di rumah. Namanya juga anak-anak yang suka mengeksplorasi diri, Ita pun demikian. Sambil bermain dia mencoret-coret tanah di halaman dengan lidi, sementara pembantunya menjemur kain dekat garasi. Puas dengan mencoret tanah, ia menemukan sebuah paku berkarat dan mulai mencoba untuk menggores-gores mobil ayahnya yang berwarna hitam. Karena masih baru, mobil tersebut jarang dipergunakan oleh ayahnya ke kantor. Maka, penuhlah mobil tersebut dengan coretan gambar Ita. Begitu ayahnya pulang, dengan bangga Ita memberitahu tentang gambar-gambar yang sudah dibuat di mobil baru ayhnya tersebut. Bukan pujian yang diterimanya,melainkan kemarahan yang sangat besar. Pertama kali yang kena damprat adalah sang pembantu karena dianggap tidak mengawasi Ita di rumah. Baru giliran anaknya yang dihukum. Demi mendisiplinkan anak, maka si ayah mulai mengajarkan anaknya, tidak hanya dengan kata-kata, tetapi dengan pukulan.
Dipukullah kedua telapak tangan dan punggung tangan anaknya dengan apa saja yang ditemukan di situ. Mulai dengan mistar, ranting, sampai lidi disertai luapan emosi yang tidak terkendali.
"Ampun,’Bah! Sakit…sakit, ampun!" jerit Ita sambil menahan sakit di tangannya yang sudah mulai berdarah-darah. Si ibu hanya diam saja, seolah-olah merestui tindakan disiplin yang ditegakkan oleh suaminya. Puas menghajar anaknya, si ayah menyuruh pembantu untuk membawa Ita ke kamarnya. Dengan hati yang teriris, sang pembantu membawa Ita ke kamarnya. Sore hari ketika dimandikan, Ita menjerit-jerit menahan pedih. Esoknya tangan Ita mulai membengkak, sementara ayah ibunya tetap bekerja seperti biasa. Ketika dilaporkan oleh pembantunya, Ibu Ita hanya mengatakan,"Oleskan obat saja!" Hari berganti hari, hingga suhu badan Ita mulai panas karena luka tangannya sudah terinfeksi. Ketika dilaporkan, orangtuanya pun hanya mengatakan supaya diberi obat penurun panas. Hingga suatu malam, panasnya semakin tinggi, bahkan Ita mulai menggigau. Buru-buru mereka membawa Ita yang sudah tampak melemah ke rumah sakit pada malam itu juga. Hasil diagnosis dokter menyimpulkan bahwa demam Ita berasal dari tangannya yang sudah infeksi dan busuk akibat luka-lukanya. Setelah seminggu diopname di sana, dokter memanggil ayah dan ibunya dan mengatakan,"Tidak ada pilihan lain…." Dokter mengusulkan agar kedua tangan anak itu diamputasi karena infeksi yang terjadi sudah terlalu parah."Ini sudah bernanah dan membusuk, untuk menyelamatkan nyawa Ita, tangannya harus diamputasi!" Mendengar berita ini, orangtua Ita bagai disambar petir. Dengan air mata berurai dan tangan yang bergetar, mereka menandatangani surat persetujuan amputasi anak yang paling dikasihinya. Stelah sadar dari pembiuasn operasinya, Ita terbangun sambil menahan rasa sakit dan bingung melihat tangannya yang dibalut kain putih. Lebih kaget lagit, dia melihat kedua orangtuanya dan pembantunya menangis disampingnya. Sambil menahan rasa sakit, Ita berkata kepada orangtuanya,"Abah…Mama, Ita tidak akan melakukannya lagi…Ita sayang Abah, sayang Mama, juga sayang Bibi. Ita minta ampun sudah mencoret-coret mobil Abah!" Si ibu dan ayah semakin menagis mendengar kata-kata Ita tersebut. "Bah,sekarang tolong kembalikan tangan Ita, untuk apa diambil. Ita janji tidak akan melakukannya lagi. Bagaimana kalau nanti Ita mau main dengan teman-teman karena tangan Ita sudah diambil. Abah…Mama, tolong kembaliin,pinjam sebentar saja. Ita mau menyalami Abah, Mama, dan Bibi untuk minta maaf!" Menyesal bagi kedua orangtua Ita sudah tiada guna,nasi sudah menjadi bubur.
***
PEMBERIAN hukuman memang merupakan salah satu alat yang ampuh untuk menegakkan disiplin seseorang, naik dilingkungan keluarga maupun perusahaan. Hukuman yang efektif dan waktu yang tepat akan menghasilkan dampak perubahan tingkah laku optimal. Namun, pemberian hukuman mengindikasikan tindakan kuratif terhadap kesalahan yang sudha terjadi. Penemuan terbaru dari prkatisi SDM saat ini adalah bagaimana mencegah terjadinya kesalahan melalui pemberian motivasi dan keteladanan yang maksimal. Kenyataannya, banyak orang dengan bangga memberikan hukuman didepan orang lain, baik itu berupa teguran maupun tindakan disiplin lainnya. Bahkan, ketika hukuman diberikan, ada saja barang-barang yang ikut "terbang" menyertai pemberian hukuman tersebut. Hukuman, menurut sebagian besar kalangan lebih diarahkan pada pelampiasan kekesalan dan dendam pribadi, bukan perubahan tingkah laku sebagai tujuan pemberian hukuman itu sendiri. Pemberian hukuman seyogianya tidak mengamputasi motivasi seseorang melakukan yang terbaik bagi dirinya sendiri, keluarga maupun perusahaan. Itulah sebabnya efektivitas pemebrian hukuman harus adil dan hokum atau peraturan diberlakukan sama untuk semua orang yang berada dalam lingkungan peraturan tersebut. Seorang pakar hokum pidana pernah mengatakan,"Si pembuta peraturan harus keras pada dirinya sendiri untuk konsisten dengan aturan yang dibuat terlebih dahulu!" Di sini keteladanan dimulai. Lebih jauh dapat dikatakan bahwa aturan dibuat untuk semua, diberlakukan pada semua lapisan, dan konsekuensi pelanggaran aturan juga diterima oleh semua tanpa memandang jabatan, semioritas maupun popularitas, serta kekayaan.

Do'a...

Ya... Allah jadikanlah kami merasa puas dengan rizki yang Engkau berikan kepada kami...
Peliharalah kami dari apa yang Engkau larang...
Janganlah Engkau menjadikan kami orang yang membutuhkan pertolongan kepada orang yang telah Engkau jadikan dia tidak membutuhkan kami lagi...
Kumpulkan kami kedalam golongan umat Muhammad SAW...
Dan berilah kami minum dari telaganya...
Jauhkan kami dari perbuatan maksiat...
Wafatkan kami dalam ketaqwaan...
Berilah kami ilham untuk senantiasa berdzikir kepada-Mu...
Jadikanlah kami termasuk ahli waris surga yang penuh kenikmatan...
Dan bahagiakanlah kami ...
Dan Janganlah Engkau sengsarakan kami...
Wahai Tuhan yang mempunyai keagungan dan kemuliaan.

Renungan


Ali ra pernah berkata “Jadilah manusia yang paling baik di sisi Allah, Jadilah manusia paling buruk dalam pandangan orang dirimu dan Jadilah manusia biasa di hadapan orang lain.” Syekh Abdul Qadir Jailani berkata: “Bila engkau bertemu seseorang, hendaknya engkau memandang dia lebih utama dari pada dirimu dan katakana dalam hatimu: ‘Boleh jadi dia lebih baik di sisi Allah daripada diriku ini dan lebih tinggi derajatnya.’ Jika dia orang yang lebih kecil dan lebih muda darimu, maka katakanlah dalam hatimu: ‘Boleh jadi orang kecil ini tidak banyak berbuat dosa kepada Allah, sedangkan aku adalah orang yang telah banyak berbuat dosa, maka tidak diragukan lagi kalau derajat dirinya jauh lebih baik daripada aku.’ Bila dia orangyang lebih tua, hendaknya engkau mengatakan dalam hati: ‘Orang ini telah lebih dahulu beribadah kepada Allah daripada diriku.’ Jika dia orang yang ‘Alim, maka katakana dalam hatimu: ‘Orang ini telah diberi oleh Allah sesuatu yang tidak bisa aku raih, telah mendapatkan apa yang tidak bisa aku dapatkan, telah mengetahui apa yang tidak aku ketahui, dan telah mengamalkan ilmunya.’ Bila dia orang yang bodoh maka katakana dalam hatimu: ‘Orang ini durhaka kepada Allah karena kebodohannya, sedangkan aku durhaka kepada Allah padahal aku mengetahui-Nya. Aku tidak tahu dengan apa umurku akan Allah akhiri atau dengan apa orang bodoh itu akan Allah akhiri (apakah dengan khusnul khotimah atau dengan su’ul khotimah.’ Bila dia orang yang kafir, maka katakana dalam hatimu: ‘Aku tidak tahu jika dia akan masuk Islam, lalu menyudahi seluruh amalannya dengan amal shalih, dan bisa jadi aku terjerumus menjadi kafir, lalu menyudahi seluruh amalanku dengan amal yang buruk.’” Dalam pandangan Islam semua manusia itu sama, tidak di beda-bedakan karena status social, harta, tahta, keturunan, atau latar belakang pendidikan. Manusia yang paling mulia derajatnya disisi Allah adalah yang paling tinggi ketaqwaannya di antara mereka. Oleh karena itu, sebagian ulama berdoa dengan doa berikut: “ Ya… Allah jadikanlah aku orang yang pandai bersabar dan bersyukur; Jadikanlah aku orang yang hina menurut pandangan diriku sendiri; dan Jadikanlah orang yang besar menurut pandangan orang lain.”

Memperbarui Komitmen Dakwah


Bergabung dengan pergerakan dakwah menuntut pelakunya untuk selalu meluruskan dan memperbarui komitmennya dari waktu ke waktu, hingga ia tidak merasa terbelenggu oleh hawa nafsunya dan agar selalu ingat bahwa ia terikat erat dengan prinsip-prinsip dan anggaran rumah tangga dalam jama’ah dakwah. terlebih, dakwah yang kita yakini adalah dakwah islamiyah yang bersumber dari Allah dan memiliki aturan-aturan yang dibuat oleh Yang Maha Kuasa. Karena itulah, dakwah merupakan amanah yang harus ditunaikan dan ditepati. Seandainya ada komitmen yang benar terhadap dakwah, niscaya hanya sedikit aktivis dakwah yang berjatuhan di tengah jalan, dan dakwah akan mampu berjalan merealisasikan tujuan-tujuannya dengan langkah yang pasti. Seandainya ada komitmen yang benar terhadap dakwah, niscaya hati akan menjadi bersih, akan akan bersatu, dan sedikit orang yang mengedepankan akal dan memaksakan pendapatnya. Seandainya ada komitmen yang benar terhadap dakwah, niscaya akan tersebar sikap toleransi, saling mencintai, saling menguatkan, dan barisan yang akan menjadi kuat ibarat bangunan yang kokoh.
Sebagian menguatkan sebagaian yang lain.
Seandainya ada komitmen yang benar terhadap dakwah, niscaya para aktivis akan memiliki sikap yang sama di mana pun posisinya baik di depan maupund di belakang, menjadi pemimpin yang ditaati atau menjadi prajurit yang tersembunyi di belakang. Seandainya ada komitmen yang benar terhadap dakwah, niscaya aktivis akan lapang dada dalam menyikapi kekeliruan saudaranya, tidak ada dengki dan permusuhan. Seandainya ada komitmen yang benar terhadap dakwah, niscaya akan tersebar sikap saling memaafkan, tidak ada dengki dan dendam, selalu terbuka dan berlapang dada. Seandainya ada komitmen yang benar terhadap dakwah, niscaya tidak ada kemalasan dalam menunaikan kewajiban dakwah. Bahkan, para aktivis akan selalu berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan dan menggapai derajat yang tinggi. Seandainya ada komitmen yang benar terhadap dakwah, niscaya akan ada perhatian pada waktu. Tidak ada waktu yang terbuang sia-sia bagi aktivis dakwah, karena ia selalu berada dalam keadaan bermunajat kepada Rabbnya, atau sedang berjihad di medan dakwah. Jika tidak, ia sedang menyerukan kebaikan dan mencegah kemungkaran. Atau, ia sedang mendidik anak dan istrinya dirumah, atau sedang mengisi pengajian, dan memberi peringatan kepada orang lain di masjid. Seandainya ada komitmen yang benar terhadap dakwah, niscaya akan ada perlombaan untuk menunaikan kewajiban membayar infak dakwah, dan tidak akan ditemui keraguan untuk itu. S
emboyannya adalah, “apa yang ada di tangan kalian akan musnah, dan apa yang ada di sisi Allah akan kekal”.
Seandainya ada komitmen yang benar terhadap dakwah, niscaya akan ada sikap selalu mendengar dan taat. Tidak ada keraguan apalagi berbangga diri dan memaksakan pendapat pribadi. Seandainya ada komitmen yang benar terhadap dakwah, niscaya akan ada pengorbanan yang besar untuk dakwah dan mendekatkan diri kepada Allah, bukan pengorbanan untuk pribadi dan hawa nafsu. Seandainya ada komitmen yang benar terhadap dakwah, niscaya akan ada kepercayaan dari prajurit terhadap pemimpinnya. Mereka pun akan siap melaksanakan instruksi-instruksi yang diberikan pemimpin mereka. Seandainya ada komitmen yang benar terhadap dakwah, niscayaa akan menangislah orang-orang yang tidak bisa melakukan kewajiban secara optimal. Dan, akan bersemangatlah orang-orang yang telah bersungguh untuk meraih pahala yang lebih banyak lagi. Ketika kita kembali kepada muassis (pendiri) dakwah ini, kita akan mendapatkan dalam kumpulan risalahnya (risalah pergerakan) sentuhan yang akan membangkitkan semangat baru, meninggikan cita-cita, dan memperkuat tekad serta memperbarui komitmen kita terhadap dakwah. Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala mengaruniakan kebenaran kepada kita, membuat kita mencintai keimanan, dan menghiaskannya dalam hati kita. Juga membuatkita membenci kekufuran, kefasikan, dan kemaksiatan serta menjadikan kita orang-orang yang mengerti.
- Muhammad Abduh, - ‘Memperbarui Komitmen Dakwah’

Telinga Sang Ibu... (Half full half empty)


Dikisahkan, seorang ibu yang baru melahirkan sangat terkejut ketika melihat bayi laki-laki yang baru dilahirkannya tidak memiliki daun telinga. Untunglah, bayi itu masih memiliki fungsi pendengaran yang sempurna. Tidak ada yang dapat dilakukan orangtua si bayi selain menerima takdir bahwa anak mereka yang pertama tidak memiliki kedua daun telinganya. Hari berganti hari, waktu terus bergulir, si anak tumbuh dan berkembang menjadi anak yang mampu bergaul dengan teman2 sebayanya. Pelajaran di sekolah pun tidak menjadi masalah untuk diikutinya. Namun satu hal yang mengganggu adalah sindiran teman-temannya yang mengatakan bahwa dia manusia planet, adalagi yang mengatakan dia adalah titisan dewa langit karena tidak bertelinga, bahkan ada yang melecehkannya supaya nanti besar bekerja di star Trek saja. Sindiran2 itu jelas menyakiti hatinya. Tidak jarang ia pulang dalam keadaan menangis dan masuk dalam pelukan ibunya. Sang ibu dengan ketabahan yang luar biasa terus memotivasi si anak untuk mengembangkan potensinya dan meraih prestasi yang gemilang hingga duduk di bangku perguruan tinggi. Hingga suatu kali, seorang dokter yang dikenal oleh keluarga itu mengatakan bahwa si anak yang sudah tumbuh dewasa ini dapat menerima cangkok daun telinga, dan cangkokan ini sudah ada di simpan beberapa waktu lamanya dari seorang donor. Mendengar berita ini giranglah hati si anak, meskipun menyisakan pertanyaan siapa yang telah mendonorkan telinganya untuk dirinya. Operasi cangkok pun berjalan lancar, dan suatu perubahan penampilan dalam diri anak ini terjadi, rasa percaya dirinya semakin meningkat seiring dengan prestasi yang ia raih. Hal ini sekaligus mempercepat penyelesaian studi dan pencarian kerja. Setelah ia menyelesaikan studi dan bekerja sebagai diplomat serta membangun keluarga yang kemudian di karuniai 2 orang anak, ternyata rasa penasaran tentang siapa pemberi daun telinga kepadanya belum juga terjawab. Kepada sang ayah hal ini sering ia tanyakan, namun sang ayah tetap mengatakan, "Suatu saat kau akan tahu, nak!" Hingga tiba saat yang paling menyedihkan menimpa keluarga ini, sang ibunda tercinta meninggal dunia karena sakit. Rasa kehilangan yang tidak terhingga dirasakan oleh sang anak tunggal ini, masih terbayang dalam dirinya ketika dia diejek oleh rekan2nya, ibunyalah yang menguatkannya. Ibunya pula yang selalu mendorong dirinya untuk selalu menunjukkan prestasi gemilang dengan tidak melupakan berbagi pada sesama dan tetap bergantung pada ke-Maha Kuasa-an Sang Pencipta. Namun, kenangan itu tinggal kenangan, sang ibu tercinta telah pergi untuk selama-lamanya. Saat akan memberikan ciuman terakhir pada jasad si ibu, dengan didampingi sang ayah, sang anak sempat terkesima ketika menyibakkan rambut ibunya. Ternyata ibunya tidak memiliki telinga. Teka-teki yang selama ini mengganjal di dalamnya pun terjawab sudah. Pantaslah jika bertahun2 belakangan ini sang ibu selalu berkata bahwa ia lebih suka memanjangkan rambutnya. Rupanya, ia tak ingin si anak tahu jika donor daun telinga itu adalah ibunya sendiri. **************************
**********************************************************
Kasih ibu sepanjang jalan tidak terbatas pada sesuatu. Bagi ibu rumah tangga, pekerjaan mengelola rumah dan menolong keluarga merupakan panggilan untuk memenuhi mimbar kehidupannnya. Suasana rumah akan terasa berbeda dan kering ketika rumah tersebut telah ditinggal ibu untuk selama-lamanya. Ibu memberikan warna dan dinamika yang proporsional dalam mendampingi suami membawa bahtera rumah tangga mengarungi kehidupan ini.
Sungguh besar peran ibu dalam membangun mental dan spiritual anak2. Ada satu nasihat penting dari Dorothy Law Nolty
"Kalau seorang anak hidup dengan kritik, ia akan belajar menghukum. Kalau seorang anak hidup dengan permusuhan, ia akan belajar kekerasan.Kalau seorang anak hidup dengan olokan, ia belajar malu. Kalau seorang anak hidup dengan rasa malu, ia akan belajar bersalah. Kalau seorang anak hidup dengan dorongan, ia akan belajar percaya diri. Kalau seorang anak hidup dengan keadilan, ia akan belajar menjalankan keadilan. Kalau seorang anak hidup dengan ketentraman, ia akan belajar tentang iman. Kalau seorang anak hidup dengan dukungan, ia akan belajar menyukai dirinya sendiri. Kalau seorang anak hidup dengan penerimaan serta persahabatan, ia belajar untuk mencintai dunia".

Hikmah


Hikmah terletak pada 9 Hal " Wahai anakku, sesungguhnya hikmah itu ada pada 9 hal. Pertama, menghidupkan kembali hati yang sudah mati. Kedua, senang bergaul dengan orang miskin. Ketiga, berhati-hati dalam bergaul dengan pejabat pemerintah. Keempat, memuliakan orang yang rendah. Kelima, Membebaskan Budak. Keenam, menyantuni orang2 yang dalam perantauan. Ketujuh, membantu orang2 fakir. Kedelapan, memperlakukan orang mulia sebagai orang mulia. Kesembilan, memperlakukan pemimpin sebagai pemimpin. Hal itu lebih utama dari harta benda, merupakan benteng dari ketakutan, bekal dalam peperangan, dagangan yang akan beroleh keuntungan, pembela pada saat kesulitan, petunjuk ketika keyakinan meresap kedalam jiwa, dan penutup ketika kain tidak cukup untuk menutupinya." (Luqman Al Hakim alaihis salam)

Manfaat Dibalik Jilbab


Jilbab dalam bahasa Arab artinya kain lebar yang diselimutkan ke pakaian luar; yang menutupi kepala, punggung, dan dada, yang biasa dipakai wanita ketika keluar dari rumahnya. Adapun kriteria Jilbab adalah sebagai berikut:
1.Meliputi seluruh tubuh (kecuali telapak tangan dan wajah).
2.Bukan berupa perhiasan dalam bentuk pakaian. Artinya bukan berupa bordiran, batik,
dan motif.
3.Kainnya tebal dan tidak tembus pandang.
4.longgar dan tidak sempit.
5.tidak diberi wangi-wangian.
6.tidak menyerupai pakaian laki-laki.
7.tidak menyerupai pakaian khas wanita kafir
8.tidak merupakan pakaian yang menarik perhatian ataupun dianggap aneh.

Berjilbab merupakan perintah Allah swt kepada muslimah. Sebagaimana tertera pada
ayat Al-Qur’an.
Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka mengulurkan kain jilbabnya keseluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. Al-Ahzab (33): 59)
Allah memerintahkan sesuatu pasti ada manfaatnya. Oleh karena itu, penulis ingin mengungkapkan menfaat dari jilbab menurut sains dan secara Islam.

1.Selamat dari adzab Allah (adzab neraka)
“Ada dua macam penghuni Neraka yang tak pernah kulihat sebelumnya; sekelompok laki-laki yang memegang cemeti laksana ekor sapi, mereka mencambuk manusia dengannya. Dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang, sesat dan menyesatkan, yang dikepala mereka ada sesuatu mirip punuk unta. Mereka (wanita-wanita seperti ini) tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya. Sedangkan bau surga itu tercium dari jarak yang jauh” ( HR. Muslim)
Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “Wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang” ialah mereka yang menutup sebagian tubuhnya dan menampakkan sebagian lainnya dengan maksud menunjukkan kecantikannya.

2.Terhindar dari pelecehan
Banyaknya pelecehan seksual terhadap kaum wanita adalah akibat tingkah laku mereka sendiri. Karena wanita merupakan fitnah (godaan) terbesar. Sebagaiman sabda Nabi Muhammad saw,
“Sepeninggalku tak ada fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada wanita.” (HR. Bukhari)
Jikalau wanita pada jaman Rasul merupakan fitnah terbesar bagi laki-laki padahal wanita pada jaman ini konsisten terhadap jilbab mereka dan tak banyak lelaki jahat saat itu, maka bagaimana wanita pada jaman sekarang??? Tentunya akan menjadi target pelecehan. Hal ini telah terbukti dengan tingginya pelecehan di negara-negara Eropa (wanitanya tidak berjilbab).

3.Memelihara kecemburuan laki-laki
Sifat cemburu adalah sifat yang telah Allah swt tanamkan kepada hati laki-laki agar lebih menjaga harga diri wanita yang menjadi mahramnya. Cemburu merupakan sifat derpuji dalam Islam.
“Allah itu cemburu dan orang beriman juga cemburu. Kecemburuan Allah adalah apabila seorang mukmin menghampiri apa yang diharamkan-Nya.” (HR. Muslim)
Bila jilbab ditanggalkan, rasa cemburu laki-laki akan hilanh. Sehingga jika terjadi pelecehan tidak ada yang akan membela.

4.Akan seperti biadadari surga
“Dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang menundukkan pandangannya, mereka tak pernah disentuh seorang manusia atau jin pun sebelumnya.” (QS. Ar-Rahman: 56)
“Mereka laksana permata yakut dan marjan.” (QS. Ar-Rahman: 58)
“Mereka laksan telur yang tersimpan rapi.” (QS. Ash-Shaffaat: 49)
Dengan berjilbab, wanita akan memiliki sifat seperti bidadari surga. Yait menundukkan pandangan, tak pernah disentuh oleh yang bukan mahramnya, yang senantiasa dirumah untuk menjaga kehormatan diri. Wanita inilah merupakan perhiasan yang amatlah berharga.

5.Mencegah penyakit kanker kulit
Kanker adalah sekumpulan penyakit yang menyebabkan sebagian sel tubuh berubah sifatnya. Kanker kulit adalah tumor-tumor yang terbentuk akibat kekacauan dalam sel yang disebabkan oleh penyinaran, zat-zat kimia, dan sebagainya.
Penelitian menunjukkan kanker kulit biasanya disebabkan oleh sinar Ultra Violet (UV) yang menyinari wajah, leher, tangan, dan kaki. Kanker ini banyak menyerang orang berkulit putih, sebab kulit putih lebih mudah terbakar matahari.
Kanker tidaklah membeda-bedakan antara laki-laki dan wanita. Hanya saja, wanita memiliki daya tahan tubuh lebih rendah daripada laki-laki. Oleh karena itu, wanita lebih mudah terserang penyakit khususnya kanker kulit.
Oleh karena itu, cara untuk melindungi tubuh dari kanker kulit adalah dengan menutupi kulit. Salah satunya dengan berjilbab. Karena dengan berjilbab, kita melindungi kulit kita dari sinar UV. Melindungi tubuh bukan dengan memakai kerudung gaul dan baju ketat. Kenapa? Karena hal itu percuma saja. Karena sinar UV masih bisa menembus pakaian yang ketat apalagi pakaian transparan. Berjilbab disini haruslah sesuai kriteria jilbab.

6.Memperlambat gejala penuaan
Penuaan adalah proses alamiah yang sudah pasti dialami oleh semua orang yaitu lambatnya proses pertumbuhan dan pembelahan sel-sel dalam tubuh. Gejala-gejala penuaan antara lain adalah rambut memutih, kulit keriput, dan lain-lain.
Penyebab utama gejala penuaan adalah sinar matahai. Sinar matahari memang penting bagi pembentukan vitamin Dyang berperan penting terhadap kesehatan kulit. Namun, secara ilmiah dapat dijelaskan bahwa sinar matahari merangsang melanosit (sel-sel melanin) untuk mengeluarkan melanin, akibatnya rusaklah jaringan kolagen dan elastin. Jaringan kolagen dan elastin berperan penting dalam menjaga keindahan dan kelenturan kulit.
Krim-krim pelindung kulit pun tidak mampu melindungi kulit secara total dari sinar matahari. Sehingga dianjurkan untuk melindungi tubuh dengan jilbab.
Jilbab adalah kewajiban untuk setiap muslimah. Dan jilbab pun memiliki manfaat. Ternyata tak sekedar membawa manfaat ukhrawi namun banyak juga manfaat duniawinya. Jilbab tak hanya sekedar menjaga iman dan takwa pemakainya, namun juga membuat kulit terlindungi dari penyakit kanker dan proses penuaan.

Kamis, 19 November 2009

Malam Pertama bersama... kematian!!!


Hari itu...mempelai sangat dimanjakan
Mandipun...harus dimandikan
Seluruh badan kita terbuka....
Tak ada sehelai benangpun menutupinya. .
Tak ada sedikitpun rasa malu...
Seluruh badan digosok dan dibersihkan
Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan
Bahkan lubang - lubang itupun ditutupi kapas putih...
Itulah sosok kita....
Itulah jasad kita waktu itu

Setelah dimandikan.. .,
Kitapun kan dipakaikan gaun cantik berwarna putih Kain
itu ...jarang orang
memakainya..
Karena bermerk sangat terkenal bernama Kafan Wewangian
ditaburkan ke baju
kita...
Bagian kepala..,badan. .., dan kaki diikatkan
Tataplah.... tataplah. ..itulah wajah kita
Keranda pelaminan... langsung disiapkan
Pengantin bersanding sendirian...

Mempelai di arak keliling kampung bertandukan tetangga
Menuju istana
keabadian sebagai simbol asal usul kita
Diiringi langkah gontai seluruh keluarga Serta rasa
haru para handai
taulan
Gamelan syahdu bersyairkan adzan dan kalimah kudus
Akad nikahnya bacaan talkin...
Berwalikan liang lahat..
Saksi - saksinya nisan-nisan. .yang tlah tiba duluan
Siraman air
mawar..pengantar akhir kerinduan

dan akhirnya.... .
Tiba masa pengantin..
Menunggu dan ditinggal sendirian...
Tuk mempertanggungjawab kan seluruh langkah kehidupan

Malam pertama bersama KEKASIH..
Ditemani rayap - rayap dan cacing tanah
Di kamar bertilamkan tanah..
Dan ketika 7 langkah tlah pergi....
Kitapun kan ditanyai oleh sang Malaikat...
Kita tak tahu apakah akan memperoleh Nikmat Kubur...
Ataukah kita kan memperoleh Siksa Kubur.....
Kita tak tahu...dan tak seorangpun yang tahu....
Tapi anehnya kita tak pernah galau ketakutan... .
Padahal nikmat atau siksa yang kan kita terima
Kita sungkan sekali meneteskan air mata...
Seolah barang berharga yang sangat mahal...

Dan Dia Kekasih itu..
Menetapkanmu ke syurga.. Atau melemparkan dirimu ke
neraka..
Tentunya kita berharap menjadi ahli syurga...
Tapi....tapi ....sudah pantaskah sikap kita selama
ini...
Untuk disebut sebagai ahli syurga ?????????

Sahabat...mohon maaf...jika malam itu aku tak
menemanimu
Bukan aku tak setia...
Bukan aku berkhianat.. ..
Tapi itulah komitmen azali tentang hidup dan kehidupan
Tapi
percayalah.. .aku pasti kan mendo'akanmu. ..
Karena ...aku sungguh menyayangimu. ..
Rasa sayangku padamu lebih dari apa yang kau duga
Aku berdo'a...semoga kau jadi ahli syurga. Amien

Sahabat..... , jika ini adalah bacaan terakhirmu Jika
ini adalah renungan
peringatan dari Kekasihmu Ambillah hikmahnya... ..
Tapi jika ini adalah salahku...maafkan aku....
Terlebih jika aku harus mendahuluimu. ...
Ikhlaskan dan maafkan seluruh khilafku
Yang pasti pernah menyakiti atau mengecewakanmu. ....
kalau tulisan ini ada manfaatnya.. ..
Silakan di print ou dan kau simpan sebagai renungan...
Siapa tahu ...suatu saat kau ingat padaku Dan...aku
tlah di alam lain....
Satu pintaku padamu...
Tolong do'akan aku....-

Saatnya Muhasabah Diri...


Letakkan kedua telapak tangan anda di dada anda. Tarik nafas anda…, tahan…, tahan…, tahan…, hembuskan…(ulangi tiga kali)… rasakanlah detak jantung yang berdetak di dada anda, rasakanlah dengan sepenuh hati, rasakanlah setiap detakannya ada ungkapan syukur yang sering terlupa, rasakanlah… Rasakanlah ternyata jantung itu berdetak sejak ditiupkan ruh pada bulan keempat anda hadir di rahim ibu anda yang tercinta…..

Sekarang rasakanlah, jantung yang berdetak membuat darah anda mengalir keseluruh tubuh anda… Rasakanlah darah anda mengalir di kepala anda, ia membawa oksigen murni, memberikan nutrisi kepada otak anda, sehingga anda menjadi cerdas. Rasakanlah darah anda mengalir di tangan anda, di jari-jari tangan anda, rasakanlah darah anda mengalir di kaki anda, di jari-jari kaki anda. Rasakanlah bahwa tubuh anda mulai menghangat dengan rasa takjub bahwa darah anda mengalir dengan tertib di setiap sela tubuh anda. Rasakanlah kebesaran Allah. Allahu Akbar!!!

Sekarang hadirkanlah masa-masa bahagia yang pernah anda rasakan bersama orang-orang yang anda cintai. Hadirkanlah masa-masa bahagia yang pernah anda rasakan bersama mereka, orang-orang yang ingin anda bahagiakan sebab anda begitu menyayangi mereka. Hadirkan saat-saat indah ketika anda kecil dulu bercengkrama akrab dengan ayah dan ibu anda. Hadirkanlah masa-masa bahagia ketika anda bertamasya ke tempat impian anda bersama mereka. Hadirkanlah masa-masa bahagia ketika anda bermain kartu gambar atau kelereng bersama adik, kakak, rekan-rekan kecil anda, yang kini entah dimana mereka berada. Hadirkanlah masa-masa tak terlupakan ketika anda bersilaturrahim berpetualang ke rumah kakek dan nenek anda, ke rumah saudara-saudara ayah dan ibu yang tidak seberuntung anda. Hadirkanlah masa-masa bahagia ketika anda bersyukur karena bertemu dengan seorang sahabat yang begitu peduli kepada anda, dimana dunia tak lagi terasa gersang karena wasilahnya. Bersyukutlah kepada Allah!!!

Kini, hadirkanlah mereka satu persatu dalam pikiran anda. Tatapwah wajah mereka, tataplah mata mereka, tataplah senyuman mereka, tataplah harapan-harapan mereka. Sekarang mari kita lebih fokus lagi. Hadirkanlah seorang wanita yang luar biasa, seorang wanita bermahkota ibu. Hadirkan ibu anda yang luar biasa, seorang ibu yang mengandung anda sembilan bulan lamanya dalam kondisi letih tanpa mengeluh. Semua kasusahannya di telan oleh rasa yang begitu tinggi sebab anda akan lahir. Seorang ibu yang bertaruh nyawa ketika melahirkan anda, dimana sebelah kakinya sudah berada di akhirat, demi melahirkan anda.

Hadirkan seorang ibu yang terus menerus membimbing anda, memberikan anda asi, yang tidak rela melihat anda kehausan, dan ibu anda pun segera menghentikan aktivitasnya karena anaknya yang tercinta menangis ingin disusui. Hadirkan seorang ibu yang penuh kasih tersebut,,,. Tataplah matanya dalam-dalam,,,. Tataplah kerutan di wajahnya,,,. Tataplah rambutnya yang sudah mulai memutih,,,. Tidakkah anda melihat dirinya sudah mulai renta di telan usia,,,,.


Itulah ibu anda,,,, ibu yang mengajari anda berjalan,,, ibu yang mengajari anda membaca,,, ibu yang mengajari anda berempati,,, ibu yang mengajari anda mengaji,,, ibu yang dulu memakaikan anda pakaian dari baju yang di belinya di pasar di mana ia rela berdesak-desakkan agar anda tidak kedinginan dan berpakaian indah. Seorang ibu yang luar biasa, seorang ibu yang selalu menunggu kapan anda pulang ke rumah dengan wajah ceria, ibu yang menunggui anda dengan sabar dikala anda sakit, ibu yang memotivasi anda di kala anda menghadapi ujian dalam hidup,,, seorang ibu yang tetap bergerak menyayangi anda walaupun anda sering berpikir negatif tentang ibu anda sendiri,,,. Astaghfirullahal adzim!

Perhatikanlah sekarang, ibu anda bergerak pelan mendekati anda sambil tersenyum penuh kasih sayang, rasakanlah tangan ibu anda memegang pundak anda, dan anda pun tak tahan ingin memeluk ibu anda, rasakanlah hangatnya pelukan ibu anda, rasakanlah pundak anda yang basah oleh air mata ibu anda. Dengarkanlah,,, ibu anda berbisik dengan lirih,,, anakku,,, ibu sungguh menyayangimu,,, terus terang engkau adalah anak harapanku,,, jadilah anak terbaik nak,,, jadilah anak yang shalih,,, anak yang shalihah.

Sekarang hadirkanlah seorang ayah, yang bercucuran keringat mencari nafkah buat anda dan keluarga, seorang ayah yang sangat bahagia ketika mengetahui kelahiran anda yang selamat, seorang ayah yang membanggakan anda kepada rekan-rekannya. Hadirkanlah seorang ayah yang pergi pagi, pulang petang bahkan malam, bahkan menginap untuk bekerja dengan tetap penuh semangat, untuk anda dan keluarga anda. Hadirkanlah dengan hati anda yang terdalam saudaraku,,,,, tak perlu anda khawatirkan tetesan air mata anda,,,,

Tataplah wajah ayah anda,,, tataplah senyumannya yang penuh wibawa,,, tatap pula rambutnya yang sudah mulai memutih,,, tatap pula jalannya yang sudah mulai gontai dimakan usia,,, tatap pula ayah anda yang kini mulai sering sakit-sakitan,,,. Hadirkanlah beliau,,, bayangkanlah ayah anda mendekati anda perlahan dan mamegang pundak anda seraya berkata: anakku,,, sungguh ayah bangga kepadamu,,, teruslah berjuang nak,,, memang hidup ini tidak mudah,,, tetapi insya Allah selama engkau terus berjuang menghadapi masalah,,, yakinlah justru karena masalah itulah yang membuat engkau mendapatkan peluang untuk berprestasi,,, majulah nak,,,berjuanglah!

Sekarang hadirkanlah ketika ande bercengkrama bersama sahabat anda dan rekan-rekan seperjuangan anda lainnya. Hadirkanlah ketika anda berkumpul dengan mereka dan hati anda menjadi lebih tenang, karena anda pun merasa dekat dengan tuhan. Hadirkanlah rasa syukur karena anda telah memiliki rekan-rekan yang luar biasa. Bayangkanlah ,,, ketika tiba-tiba di saat anda sedang berkumpul bersama rekan-rekan anda,,,anda mendapatkan sms dari ayah anda,,,nak pulanglah ada berita duka untukmu,,, segera nak,,, ayah tunggu!!

Selama perjalanan pulang hati anda pun gelisah, apakah gerangan yang terjadi. Sesampai di depan rumah anda,,, anda melihat banyak orang mengerumuni rumah anda,,, anda pun bertanya-tanya ada apa gerangan,,, anda perhatikan di sekitar rumah anda ada dua bendera kuning terpancang,,,. Mereka semua menatap wajah anda dengan syahdu, mereka setu persatu mulai menyalami anda,,, sabar ya, nak,,, kata mereka,,, anda pun gelisah coba memasuki lebih dalam,,, ternyata anda melihat satu sosok tubuh terbujur kaku di ruang tengah rumah anda,,,

Itulah saat terakhir anda menatap wajah ibu anda, itulah saat terakhir anda bersungkur di hadapan ibu anda. Itulah saat terakhir anda bisa luruh di pangkuan ibu anda. Sebuah kematian yang pasti terjadi. Saudaraku, sesungguhnya bukan kematian ibu anda yang menjadi tragedy, tetapi sudahkah anda sempat membahagiakan ibu anda sebelum ia kembali kepada Tuhan. Sejauh mana anda sudah berusaha membahagiakan ibu anda ketika ia masih di perkenankan hidup. Ingatlah saudaraku, ketika anda belum juga memenuhi harapan kebahagiaannya, padahal anda mampu melakukannya, dan ia pun pergi meninggalkan anda secara tiba-tiba, dan anda belum sempat minta maaf kepadanya, dan mengucapkan terima kasih untuknya. Itulah tragedy sesungguhnya.

Saudaraku, bangkitlah mulai saat ini, bahagiakanlah orang tua anda dengan usaha anda yang terbaik. Yakinlah, ketika anda bertekad menjadi orang baik, maka hal pertama yang harus anda lakukan adalah berbakti tulus kepada kedua orang tua anda. Bangkitlah saudaraku. Orang tua anda tidak meminta banyak kepada anda, mereka hanya ingin anda menjadi anak yang sukses di dunia dan akhirat. Mereka hanya ingin anda menjadi anak investasi akhirat mereka, mereka hanya ingin anda menjadi anak shalih / shalihah, sehingga doa dari anak yang shalih / shalihah akan lebih cepat di kabulkan oleh Allah SWT.

Bangkitlah saudaraku, mulai saat ini tidak ada lagi malas, yang ada adalah kerja keras. Mulai saat ini tidak ada lagi malas, yang ada adalah antusias. Mulai saat ini tidak ada lagi bekerja karena rasa ingin di puji dan sombong hati, yang ada adalah perjuangan suci dengan mengikhlaskan diri. Mulai saat ini tidak ada lagi perjuangan egois diri, yang ada adalah perjuangan mandiri dan penih sinergi. Bangkitlah saudaraku… bangkitlah!!!

ﺍﷲ ﺍﻜﺑﺮ

Cukuplah Kemuliaanmu Menjadi Seorang Muslimah


Perhatikanlah nash-nash syari'at yang terkandung di dalam Al-Qur'an dan Sunnah. Sesungguhnya Allah telah memuji seorang wanita shalihah dan mukminah Allah SWT berfirman:

وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلا لِلَّذِينَ آمَنُوا اِمْرَأَةَ فِرْعَوْنَ إِذْ قَالَتْ رَبِّ ابْنِ لِي عِنْدَكَ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ وَنَجِّنِي مِنْ فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِ وَنَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ

Artinya : Dan Allah membuat istri Firaun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: “Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang lalim“, (QS. At Tahrim : 11)
Renungkanlah bagaimana Allah menjadikan wanita ini sebagai perumpamaan yang hidup bagi setiap wanita mukminah. Bayangkanlah Allah menjadikannya symbol yang suci bagi mereka yang ingin mendapat petunjuk dan memegang aturan Allah dalam kehidupan ini.
Alangkah cerdas dan lurusnya hati wanita ini, dimana ia selalu memohon agar bias menajadi tetangga Allah Yang Maha Mulia. Ia lebih mengutamakan kedudukan “bertetangga” dengan Allah daripada tinggal di istana fir’aun. Bahkan, ia ingin berlepas diri dari ketaatannya pada sang dictator yang jahat dan kafir itu. Ia juga menolak hidup bersenang-senang bersama Fir’aun dan para pelayan istananya. Ia hanya memohon istana yang kekal, lebih baik dan lebih indah disisi Allah Tuhan Semesta Alam, untuk ditempatkan di dalam surge yang di dalamnya terdapat taman-taman dan sungai-sungai yang disenangi. Sesungguhnya dia adalah wanita yang agung, dimana keteguhan dan kejujurannya telah mendorong untuk menyeru secara terang-terangan kepada suaminya dengan kalimat kebenaran dan keimanan. Maka akhirnya, ia pun disiksa karena mempertahankan keimanannya itu. Kemudian Allah menjadikannya sebagai wanita teladan bagi setiap mukminah hingga hari kiamat. Allah juga mencatat dan memuji namanya dalam Al-Qur’an, serta menyanjung perbuatannya dan menghinakan suaminya yang telah menyimpang dari jalan Allah.
Duhai Sudariku mukminah
Pejuang
Apakah engkau berputus asa
Karena tidak pernah menemukan jalan keluar
Apakah demikian
Dimanakan Allah dan takdirnya?
Segala sesuatu yang menimpamu saat berjuang di jalan Allah, merupakan penebusan dosa atas izin-Nya. Bergembiralah dengan kabar yang terdapat dalam hadits ini.
Rasulullaah SAW bersabda:
“Bila seorang wanita taat kepada Tuhannya, mendirikan shalat lima waktunya, menjaga kehormatannya, dia pasti masuk surge Tuhan-Nya.” (HR. Ahmad)
Allah telah mempermudah semua urusan ini atas hamba-hamba-Nya yang mendapat petunjuk. Maka dari itu, tunaikanlah perbuatan mulia itu untuk menemui Tuhan Yang Maha Penyayang, pasti Dia akan membahagiakanmu di dunia dan di akhirat kelak. Genggamlah Syari’at-Nya seerat mungkin. Ikutilah petunjuk kitab-Nya dan sunnah Rasul-Nya, dengan demikian engkau akan menjadi muslimah sejati.
Semua perkara ini merupakan kemuliaan yang agung dan kebanggan yang besar bagimu. Karena selain dirimu, ada wanita yang terlahir di negeri-negeri kafir, yaitu negeri Nasrani, Yahudi, komunis ataupun agama dan ideology lain yang bertentangan dengan Islam. Sedangkan engkau telah dipilih oleh Allah ke dalam golongan ummat Muhammad SAW . Kau juga termasuk orang-orang yang mengikuti jejak ‘Aisyah, Khadijah dan Fatimah.
Kami ucapkan selamat atas prestasimu dalam mendirikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menunaikan haji ke Baitullah dan menutup aurat dengan hijab syar’i. dan berbahagialah karena engkau meridhoi Allah SWT sebagai Tuhan, Islam sebagai agama dan Muhammad SAW sebagai Rasul.

SYARAT-SYARAT HIJAB SYAR’I


Adapun syarat-syarat hijab syar’i adalah:

1-Hendaklah hijab/jilbab menutup seluruh badan. Allah berfirman:

“Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh badan mereka” (QS. Al Ahzab: 59).

Jilbab adalah pakaian panjang yang menutup seluruh badan (dari kepala hingga mata kaki), artinya dengan mengulurkan keseluruh badan yang merupakan aurat wanita. jadi jilbab yang syar’i adalah yang menutup seluruh badan wanita.



2-Hendaklah hijab/jilbab tersebut tebal, tidak tipis dan tidak transparan, karena maksud dari hijab adalah menutup, jika tidak menutup, tidak dinamakan hijab, karena hal tersebut tidak menghalangi

penglihatan, sehingga seperti yang di katakan dalam hadits Nabi “Berpakaian tetapi pada hakikatnya telanjang".

3-Hendaklah hijab/jilbab tidak berupa perhiasan atau pakaian yang menyolok, yang memiliki warnawarni yang menarik, sehingga menimbulkan perhatian. Allah berfirman:



“Dan tidak menampakkan perhiasan kecuali yang biasa tampak darinya” (QS; An Nur : 31).

Makna ( إلا ما ظهر منها ) apa yang nampak darinya, yaitu dengan tanpa disengaja. Apabila hijab itu sendiri perhiasan, maka tidak boleh dipakai, dan tidak dinamakan hijab, sebab hijab adalah sesuatu yang menghalangi timbulnya perhiasan terhadap bukan muhrim.

4-Hendaklah hijab/jilbab tersebut tidak sempit, ketat. Tidak membentuk lekuk tubuh dan aurat, maka jilbab harus luas dan lebar, sehingga tidak menimbulkan fitnah.

5-Hendaklah tidak memakai minyak wangi, yang menyebabkan timbulnya fitnah, yaitu rangsangan bagi laki-laki. Rasulullah bersabda:

“Sesungguhnya wanita apabila memakai minyak wangi lalu lewat pada suatu majlis, maka ia adalah ini dan ini yaitu: ia wanita pezina” (HR. Ashabus sunan, Tirmidzi berkata: hadits ini hasan shahih).

Dalam riwayat lain:

“Sesungguhnya wanita bila memakai minyak wangi kemudian lewat pada suatu majlis/ perkumpulan kaum agar mereka mencium baunya, maka ia telah berzina”.



6-Hendaklah hijab/jilbab tersebut tidak menyerupai pakaian laki-laki. Dalam hadits yang di riwayatkan Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda:

“Nabi r melaknat laki-laki yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian laki-laki” (HR. Abu Daud dan Nasa’i). Dalam hadits yang lain:

“Allah melaknat laki-laki yang bergaya perempuan dan perempuan yang bergaya laki-laki” (HR. Abu Daud dan Nasa’i).

Maksudnya: perempuan yang menyerupai laki-laki dalam pakaiannya, modelnya, seperti perempuan zaman sekarang ini, begitu pula laki-laki yang menyerupai perempuan dalam pakaian, gaya bicara dan lain sebagainya. Kita mohon kepada Allah kesehatan dan keselamatan dunia dan akhirat.